Tuesday, February 2, 2010

Secondary Character

Tadi pagi, iseng2 nonton lagi serial FRIENDS. Di salah satu episode nya, ada pengucapan soal secondary character. Saya langsung tersadar, benar juga yah .. rata rata film / drama / atau bahkan dorama asia bernuansa percintaan yang saya liat, selalu ada tokoh si secondary character ini untuk meramaikan suasana, dan mempunya typical yang sama.

Masih bingung dengan istilah ini? Well, saya jelaskan versi film aja dulu yah. Secondary character ini, adalah tokoh yang selalu digambarkan lebih hebat dalam kedudukan, lebih menarik secara fisik, lebih besar kesempatan untuk sukses nya dan mempunyai aura "mengancam" rasa percaya diri tokoh utama. Sudah ingat ? Tokoh yang muncul yang menjadi pilihan kedua sang pemeran utama ? Iya itu dia secondary character kita. Kalau bicara melalui tampilan Film / Drama, secondary character ini memang sifatnya hanya untuk meramaikan saja, karena th, sehebat apapun dia, dan bahkan "sekaya" apapun dia, pemeran utama wanita selalu memilih tokoh utama yang posisi nya berada "di bawah" nya, karena kalau versi film, mereka bisa memberikan yang istilahnya "kebahagian sesungguhnya".

Nah, kalau itu terjadi dalam dunia nyata kita. Apakah memang kita akan meninggalkan seseorang yang sudah matang dalam segala hal untuk seseorang yang kita cintai? yang justru bisa membuat kita nyaman, tenang, dan bahkan merasa dibutuhkan. Untuk beberapa mungkin iyah, tapi di dunia nyata tidak sedikit yang memilih untuk bersikap realistis dengan memilih si secondary character ini. Di dunia nyata, Secondary character tidak selamanya kalah.

Apakah saat ini anda sudah bersama dengan tokoh utama anda? atau dia masih merupakan secondary character anda ?
The Answer is in your heart ...

Monday, February 1, 2010

[Movie] The Invention of Lying


The Invention of Lying sebuah film yang bercerita mengenai dunia dimana setiap orang tidak pernah melakukan bohong alias tidak berkata jujur. Dunia apa adanya tanpa memikirkan perasaan orang yang diajak berbicara karena "There is NO SUCH THING as LIE".

Jadi kata - kata seperti
"Awhh, bayi mu sangat jelek seperti tikus" atau "Iya kamu gendut sekali" dan bahkan " Aduh saya itu nggak mau sama kamu karena kamu pecundang" akan sangat sering dijumpai dalam film ini. Sebenernya ini bukan film yang rame dan kocak, ini film yang penuh sindiran yang dikemas se"biasa" mungkin. Contoh : Iklan Pepsi aja tag line nya - when they don't have coke - Awchhh.

Film ini sebenernya cerita dasar nya standard, cerita cinta biasa tentang seorang pria yang tidak menarik, yang ingin mendapatkan wanita cantik menarik yang sepertinya "tak terjangkau" karena perbedaan penampilan fisik. Yang memang pada akhirnya sang wanita akan menyadari bahwa dia jatuh cinta sama pria "biasa" ini, dan bukan pria ganteng menyebalkan yang disodorin sama ibunya. Namun yang membuat beda justru "keadaan" latar belakangnya dimana orang tidak mengenal bohong, sampai suatu saat si pria pecundang ini melakukan kebohongan yang menguntungkan situasinya. Dengan berbohong, dia bisa mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Bahkan, dia membuat orang percaya teorinya mengenai "Man In the Sky" yang mengatur mengenai baik dan buruk. Ya kalo suka sama film dengan nuansa "smart comedy" silahkan ditonton.


Banyak hal yang bisa kita ambil dari sini, salah satunya adalah efek bola salju. Sekali kamu berbohong dan mendapatkan keuntungan dari sana, YOU WON'T STOP LYING. All you do just lie and put another lie to cover your lie .. menutup kebohongan dengan kebohongan. Tapi ironisnya, disini juga diceritain bahwa "Bohong putih" itu dibutuhkan, agar bisa menjaga keseimbangan hubungan dengan lingkungan sosial kita. Disini ada tkoh yang selalui ditemui di lift yang selalu merasa menjadi pecundang dan punya keinginan untuk bunuh diri, namun setelah diberi semangat dengan "bohong putih", dia menjadi semangat kembali bahkan merasa percaya diri.

So, which one is better? living in a world full of lie ? or living in the world when people can only say THE TRUTH?