Monday, February 1, 2010

[Movie] The Invention of Lying


The Invention of Lying sebuah film yang bercerita mengenai dunia dimana setiap orang tidak pernah melakukan bohong alias tidak berkata jujur. Dunia apa adanya tanpa memikirkan perasaan orang yang diajak berbicara karena "There is NO SUCH THING as LIE".

Jadi kata - kata seperti
"Awhh, bayi mu sangat jelek seperti tikus" atau "Iya kamu gendut sekali" dan bahkan " Aduh saya itu nggak mau sama kamu karena kamu pecundang" akan sangat sering dijumpai dalam film ini. Sebenernya ini bukan film yang rame dan kocak, ini film yang penuh sindiran yang dikemas se"biasa" mungkin. Contoh : Iklan Pepsi aja tag line nya - when they don't have coke - Awchhh.

Film ini sebenernya cerita dasar nya standard, cerita cinta biasa tentang seorang pria yang tidak menarik, yang ingin mendapatkan wanita cantik menarik yang sepertinya "tak terjangkau" karena perbedaan penampilan fisik. Yang memang pada akhirnya sang wanita akan menyadari bahwa dia jatuh cinta sama pria "biasa" ini, dan bukan pria ganteng menyebalkan yang disodorin sama ibunya. Namun yang membuat beda justru "keadaan" latar belakangnya dimana orang tidak mengenal bohong, sampai suatu saat si pria pecundang ini melakukan kebohongan yang menguntungkan situasinya. Dengan berbohong, dia bisa mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Bahkan, dia membuat orang percaya teorinya mengenai "Man In the Sky" yang mengatur mengenai baik dan buruk. Ya kalo suka sama film dengan nuansa "smart comedy" silahkan ditonton.


Banyak hal yang bisa kita ambil dari sini, salah satunya adalah efek bola salju. Sekali kamu berbohong dan mendapatkan keuntungan dari sana, YOU WON'T STOP LYING. All you do just lie and put another lie to cover your lie .. menutup kebohongan dengan kebohongan. Tapi ironisnya, disini juga diceritain bahwa "Bohong putih" itu dibutuhkan, agar bisa menjaga keseimbangan hubungan dengan lingkungan sosial kita. Disini ada tkoh yang selalui ditemui di lift yang selalu merasa menjadi pecundang dan punya keinginan untuk bunuh diri, namun setelah diberi semangat dengan "bohong putih", dia menjadi semangat kembali bahkan merasa percaya diri.

So, which one is better? living in a world full of lie ? or living in the world when people can only say THE TRUTH?

No comments:

Post a Comment