Tuesday, September 28, 2010

Day #21 - [Fiksi] Buku Cerita Mereka 3

Akhirnya aku bisa bertemu Adjie, sosok yang sangat kurindukan selama hampir 1 bulan kebelakang ini. Jika sebelumnya tidak terjadi insiden yang cukup dramatis, saat ini mungkin aku sudah berada di sampingnya dan bersandar di bahunya. Namun seketika itu juga aku tersadar, bahwa permasalahan kita tidak berdasarkan insiden barusan saja, namun jauh kebelakang. Insiden tadi bisa dibilang sebagai puncak dari keadaan ini. Dan sekarang, kami berdua duduk berhadapan di sebuah restoran kecil dan 2 botol minum. 15 menit berlalu, kami berdua masih belum terdiam hingga Adjie pun akhirnya memecah keheningan ini.

“Udah tenang ?” Tanya nya dengan suara berat yang sangat membuat ku merasa tenang. Tuhan aku sangat mencintai pria ini, jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi, ku mohon Tuhan.

Aku mengangguk, tidak berani berkata apapun, takut memulai pembicaraan yang berujung pada keputusan yang tidak aku inginkan. Aku memang pengecut, semua yang aku pikirkan ini bertentangan dengan hati nurani. Dalam hati padahal aku sadar bahwa kemungkinan kesana jauh lebih besar daripada bersama, namun buru – buru kutepis semua nya dengan mengatakan pada diri sendiri, bahwa aku sensitive, terlalu membesar – besarkan masalah.

“Kamu mau nanya apa ta ? “

Kalimat pembuka itu seakan membuka pintu kata kata yang ada di mulut ku selama ini, berbagai pertanyaan kuutarakan. Mulai dari pertanyaan simple yang bahkan saya bingung kenapa bisa keluar, hingga pertanyaan yang menurutku sangat perlu jawaban. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, dalam menyampaikan pertanyaan – pertanyaan ini aku nggak bisa tenang, suaraku bergetar dan bahkan aku harus menarik napas berkali kali untuk bisa menyelesaikan suatu kalimat.

Melihatku seperti ini Adji hanya bisa diam dan mendengar setiap pertanyaanku baik baik. Apakah dia mengerti atau tidak, dia menyimak atau tidak, aku tak pernah tau. Aku tak berani melihat wajahnya, apalagi memperhatikan raut mukanya, karena pada saat itu pikiran ku hanya satu, mencoba mengeluarkan apa yang ada dalam pikiranku. Aku pengen dia tau kalau aku kecewa, marah, kesal, sekaligus juga menyimpan rasa rindu yang luar biasa.

Setelah aku selesai dengan segala keluh kesahku, Adjie menarik napas panjang dan bersandar ke kursi. Dia melihat lihat HP nya yang dari tadi tidak berbunyi sama sekali. Dan akhirnya, setelah beberapa saat Adjie pun kembali menarik napas nya dan menghabiskan minuman yang ada di depannya. Mulailah dia mengambil posisi duduk serius dan menatapku.

“Aku belum bisa maju Ta”

“Maksudnya ?”

“Aku .. belum siap dengan hubungan baru, hubungan kita?”

Monday, September 27, 2010

Day #20 - Handphone

Day #20 - Handphone

Udah masuk hari ke 20, 10 hari lagi lengkap deh proyek #30HariMenulis.

Memang semuanya berdasarkan niat yah, kalo niatnya tinggi pasti akan

menyenangkan melakukannya. Meski memang, terkadang suka sulit memilih

topik, bukan karena abis ide loh, karna banyak kejadian yang ingin

diceritakan.

Seperti hari ini, bingung memilih mana yang akan dijadikan headline,

sampai akhirnya pilihan jatuh pada .. Handphone


Beberapa hari kebelakang ini,saya menjual hp saya untuk kebutuhan yang

lebih penting. Saya pikir gak masalah la yah, toh komunikasi sekarang

bisa dilakukan lewat internet, jadi saya nggak ngilang2 amat. Lagipula

saya bisa dihubungi lewat hp suami saya, pikir ku begitu.


Ternyata, entah kenapa jumlah keluhan meningkat, padahal dtgnya dari

orang2 yang jarang menghubungi saya. katanya ada proyek lah, atau ada

job lah, atau ada perlu bisnis apa gituh. saya kan jadi bingung, waktu

hp masih ada perasaan komunikasi pun seringnya dilakukan lewat situs

jejaring sosial. Jarang loh saya pake sms, kalo pun saya nelfon itu

berarti udah urgent banget. Lah sekarang, kok kayaknya jadi banyak yg

ngehubungin yah ?


Ya disatu sisi seneng, berarti saya masih dibutuhkan, hanya saja , saya

jadi ngerasa nolak rejeki. ah emang serba terasa yah kalo ada sesuatu

yang tidak sesuai dengan perkiraan.


Saya memang nggak bisa mendapatkan alat komunikasi ini dalam waktu

dekat, doakan saja deh ada rejeki nomplok. Tapi bener deh, kondisi nya

jadi serba salah. saya nggak nolak rejeki loh, saya hanya lagi

mementingkan urursan lain.

Doakan saja semoga cepat dapat yah ....

Cerita ini memang mungkin nggak penting untuk beberapa orang, tapi saya

memang ingin sekedar berbagi cerita ajah,karena buat saya ini lucu

kejadiannya... kebetulan sekali. Pas ada,sepi .. pas gak ada,rame.

hummmm

Friday, September 17, 2010

I Remember The Password !!!

Yeaaahhh After a few month
I Finally remember my password.

I can start to write again in this blog.

Actually, i start to write again just a few days ago, since i join a writing project.

It's not a good thing actually, cause my old habit back again.

Remember when i say i easily give up when something comes up in writing area ?

Yeah that happened again.

When i cant remember my password i lost my will to write
And it just ... lost
But a couple days ago, i begin to write on my tumblr acc
ount
Let see ..
I like something in order,
so i have to decide the difference between this blog and that blog.

But now .. beautify my blog first
for create a new mood.

Friday, April 16, 2010

Hari ini, Saya tidak menyukai hujan.


Keadaan langit pagi ini, sungguh sangat cerah. Semua berjalan seperti biasa. Langit biru dengan udara segar disekitarnya, dan tawa tawa kecil yang menghiasi pagi. Bercanda dan bercengkrama dengan pagi memang menyenangkan, karena saya menicintai pagi. Iya, saya pernah bilang bawa saya menyukai pagi, karena pagi berarti harapan baru, cerita baru.

Namun siapa sangka, Pagi itu sudah terjadi pergesekan di langit. Suara Petir mulai bermunculan meski perlahan, dan membuat suasana tidak nyaman.Perlahan tapi pasti membuat air hujan turun dari langit. Tidak suka, saya tidak suka dengan pagi yang seperti ini, saya tidak suka hujan, untuk saat ini.

Bagi saya, hujan kali ini seperti menggambarkan isi hati yang sedang sedih, yang ingin menangis, namun tidak ada alasan yang tepat. Kecewa ? Sedih ? Marah ?. Saya tidak pernah tau, apa sebenarnya perasaan ini. Wajarkah saya merasa marah ? Perlukah saya merasa sedih ? Haruskah saya merasa kecewa ?

Yang jelas, hujan pagi ini memang terjadi di hati saya, perasaan saya, dan pikiran saya. Dan saya tidak memiliki solusi untuk itu semua, saya hanya bisa menunggu demi kebaikan sesama.

Friday, March 26, 2010

A Letter to Mockers


It's a hard week! An opening line for today's post described that last week were not an easy week for me. Especially, about my appearance.

I know, I'm not one of that majority skinny girl. I'm Fat. In this place where i lived, my size is considered as BIG. It's OK right ? I mean, there is no such thing like "Fat is Forbidden" or anything like that. But apparently, we differ. We become the roots of all evil joke. The reason i said evil joke, because once we've got the "word" there's nothing we can do about that except smiling. fight back? more words to come. Get Angry ? "don't be so sensitive" they said. Keep silent? They thought we were OK with that. That's why the best thing to do is smile, cause it represents "Ok ok i'll get it .. i'm fat, can we continue?".

It is just a week full of pain. Am i over reacting ? I don't think so. cause i've cried so hard last night. Yes .. I can't even go to sleep, thinking " why they were so mean to us ?, did we do something wrong by being fat? ".

I know this post won't change anything. It would just become "let go all the pain" bla bla thing. This thing will continue to happen, and some people will still use us a joke tools and continue to mock us without a proper reason.

I'ts a pleasure thing that we can make you laugh just by seeing us, me personally really happy if we can entertain without even saying a thing. Our size do the talk.

But it is a BIG LIE if i say that i didn't get hurt, and cry inside.



Tuesday, February 2, 2010

Secondary Character

Tadi pagi, iseng2 nonton lagi serial FRIENDS. Di salah satu episode nya, ada pengucapan soal secondary character. Saya langsung tersadar, benar juga yah .. rata rata film / drama / atau bahkan dorama asia bernuansa percintaan yang saya liat, selalu ada tokoh si secondary character ini untuk meramaikan suasana, dan mempunya typical yang sama.

Masih bingung dengan istilah ini? Well, saya jelaskan versi film aja dulu yah. Secondary character ini, adalah tokoh yang selalu digambarkan lebih hebat dalam kedudukan, lebih menarik secara fisik, lebih besar kesempatan untuk sukses nya dan mempunyai aura "mengancam" rasa percaya diri tokoh utama. Sudah ingat ? Tokoh yang muncul yang menjadi pilihan kedua sang pemeran utama ? Iya itu dia secondary character kita. Kalau bicara melalui tampilan Film / Drama, secondary character ini memang sifatnya hanya untuk meramaikan saja, karena th, sehebat apapun dia, dan bahkan "sekaya" apapun dia, pemeran utama wanita selalu memilih tokoh utama yang posisi nya berada "di bawah" nya, karena kalau versi film, mereka bisa memberikan yang istilahnya "kebahagian sesungguhnya".

Nah, kalau itu terjadi dalam dunia nyata kita. Apakah memang kita akan meninggalkan seseorang yang sudah matang dalam segala hal untuk seseorang yang kita cintai? yang justru bisa membuat kita nyaman, tenang, dan bahkan merasa dibutuhkan. Untuk beberapa mungkin iyah, tapi di dunia nyata tidak sedikit yang memilih untuk bersikap realistis dengan memilih si secondary character ini. Di dunia nyata, Secondary character tidak selamanya kalah.

Apakah saat ini anda sudah bersama dengan tokoh utama anda? atau dia masih merupakan secondary character anda ?
The Answer is in your heart ...

Monday, February 1, 2010

[Movie] The Invention of Lying


The Invention of Lying sebuah film yang bercerita mengenai dunia dimana setiap orang tidak pernah melakukan bohong alias tidak berkata jujur. Dunia apa adanya tanpa memikirkan perasaan orang yang diajak berbicara karena "There is NO SUCH THING as LIE".

Jadi kata - kata seperti
"Awhh, bayi mu sangat jelek seperti tikus" atau "Iya kamu gendut sekali" dan bahkan " Aduh saya itu nggak mau sama kamu karena kamu pecundang" akan sangat sering dijumpai dalam film ini. Sebenernya ini bukan film yang rame dan kocak, ini film yang penuh sindiran yang dikemas se"biasa" mungkin. Contoh : Iklan Pepsi aja tag line nya - when they don't have coke - Awchhh.

Film ini sebenernya cerita dasar nya standard, cerita cinta biasa tentang seorang pria yang tidak menarik, yang ingin mendapatkan wanita cantik menarik yang sepertinya "tak terjangkau" karena perbedaan penampilan fisik. Yang memang pada akhirnya sang wanita akan menyadari bahwa dia jatuh cinta sama pria "biasa" ini, dan bukan pria ganteng menyebalkan yang disodorin sama ibunya. Namun yang membuat beda justru "keadaan" latar belakangnya dimana orang tidak mengenal bohong, sampai suatu saat si pria pecundang ini melakukan kebohongan yang menguntungkan situasinya. Dengan berbohong, dia bisa mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Bahkan, dia membuat orang percaya teorinya mengenai "Man In the Sky" yang mengatur mengenai baik dan buruk. Ya kalo suka sama film dengan nuansa "smart comedy" silahkan ditonton.


Banyak hal yang bisa kita ambil dari sini, salah satunya adalah efek bola salju. Sekali kamu berbohong dan mendapatkan keuntungan dari sana, YOU WON'T STOP LYING. All you do just lie and put another lie to cover your lie .. menutup kebohongan dengan kebohongan. Tapi ironisnya, disini juga diceritain bahwa "Bohong putih" itu dibutuhkan, agar bisa menjaga keseimbangan hubungan dengan lingkungan sosial kita. Disini ada tkoh yang selalui ditemui di lift yang selalu merasa menjadi pecundang dan punya keinginan untuk bunuh diri, namun setelah diberi semangat dengan "bohong putih", dia menjadi semangat kembali bahkan merasa percaya diri.

So, which one is better? living in a world full of lie ? or living in the world when people can only say THE TRUTH?